Cute Bow Tie Hearts Blinking Pink Pointer







PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket

Minggu, 08 Januari 2012

By Zuzu(15 Mei 11)

  • Jika Kita Tahu Semuanya
    Seseorang kagum dengan mikroskop karena mampu memperlihatkan sel-sel yang terkecil dalam sebuah benda tertentu. Maka, ia membelinya. Karena iseng, ia ingin melihat nasi yang siap disantap di piringnya dengan mikroskop itu. Apa yang terlihat olehnya? Apa yang tadinya tak dapat dilihat oleh mata telanjang, kini menjadi sangat jelas. Ia melihat pemandangan yang sangat menjijikkan. Betapa tidak, makanan yang akan dinikmatinya, penuh dengan kuman. Piring dan sendoknya juga begitu. Penuh kuman. Melihat semua itu, ia tidak jadi makan karena takut.

    Bagi manusia, hidup seperti misteri yang tak ada habisnya. Kita tak tahu apa yang terjadi esok. Konyolnya, manusia ingin tahu apa yang bakal terjadi sampai-sampai mereka pergi ke tukang ramal. Sebenarnya, jika kita tahu semua yang akan terjadi pada kita, ketakutan justru akan datang. Kita takkan dapat menikmati hidup hari ini jika tahu sebentar lagi usaha kita bangkrut, sebentar lagi kita sakit, minggu depan kita kecelakaan, dan kejadian-kejadian tak menyenangkan lainnya.

    Itu sebabnya Tuhan tidak memberi tahu apa yang terjadi esok hari! Bukan kebetulan jika Tuhan membuat hidup menjadi seperti misteri. Ada banyak perkara di masa depan yang tidak diberitahukan, bukan tanpa alasan. Tuhan ingin kita seperti jam yang berdetak untuk hari ini, tanpa perlu khawatir berapa kali kita harus berdetak esok hari. Hari esok punya kekhawatirannya sendiri..

    Percayakan hari ini pada Tuhan, dan lakukan hal yang sama esok hari. Bersama Tuhan, kita bisa melewati banyak perkara tanpa dicekam ketakutan dan kekhawatiran "Jika Manusia Tahu , Apa yang terjadi di Hari Esok , Ia tidak pernah dapat menikmati hidup hari Ini."

    Maka, selagi kita masih diberi Hidup, selalu berbuatlah yang Terbaik,...ampunilah mereka yang pernah melukaimu… Siapa tahu, hari ini adalah hari terakhir kita untuk berbuat kebaikan….

By Zuzu(9 JAN 12)

Seorang pekerja pada proyek bangunan
memanjat ke atas tembok yang sangat
tinggi. Pada suatu saat ia harus
menyampaikan pesan penting kepada teman
kerjanya yang ada di bawahnya.
Pekerja itu berteriak-teriak tetapi temannya
tidak bisa mendengarnya karena suara
bising dari mesin-mesin dan orang-orang
yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia
saja.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian
orang yang ada dibawahnya, ia mencoba
melemparkan uang logam di depan
temannya.
Temannya berhenti bekerja, mengambil
uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu
mencoba lagi, tetapi usahanya yang
keduapun memperoleh hasil yg sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil
batu kecil lalu melemparkannya ke arah
orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala
temannya, dan karena merasa sakit
temannya menengadah ke atas. Sekarang
pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang
berisi pesannya.
Tuhan kadang-kadang menggunakan
pengalaman-pengalaman yang menyakitkan
untuk membuat kita menengadah kepada-
Nya.
Seringkali Tuhan memberi berkat, tetapi itu
tidak cukup untuk membuat kita
menengadah kepada-Nya. Karena itu
memang lebih tepat jika Tuhan menjatuhkan
“batu kecil” kepada kita supaya kita ingat
akan kasihNya.
KARENA,,,
Jalan mulus dan lurus tidak akan pernah
menghasilkan PENGEMUDI yang hebat..
Laut tenang tdk akan menghasilkan PELAUT
yang tangguh..
Langit cerah tidak akan menghasilkan PILOT
yang handal..
Hidup yg tdk ada masalah tdk akan
membuat ORANG menjadi kuat..
Karena itu....
Jadilah pribadi yang HANDAL dan TAHAN UJI
dlm menerima berbagai tantangan
hidupmu..
Jalan hidup yg berbelok dan tidak mulus,
gelombang² persoalan yang menghantam,
Langit yang kelam dan penuh awan badai.
Semua ini membuat kita menjadi pribadi
yang handal dan tahan uji dalam menjalani
hidup ini..!!

By Zuzu(19 jULI 11)

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.



Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.

"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.



Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.

Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".



Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.



Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.



Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

By Zuzu(15 Mei 11)

  • Jika Kita Tahu Semuanya
    Seseorang kagum dengan mikroskop karena mampu memperlihatkan sel-sel yang terkecil dalam sebuah benda tertentu. Maka, ia membelinya. Karena iseng, ia ingin melihat nasi yang siap disantap di piringnya dengan mikroskop itu. Apa yang terlihat olehnya? Apa yang tadinya tak dapat dilihat oleh mata telanjang, kini menjadi sangat jelas. Ia melihat pemandangan yang sangat menjijikkan. Betapa tidak, makanan yang akan dinikmatinya, penuh dengan kuman. Piring dan sendoknya juga begitu. Penuh kuman. Melihat semua itu, ia tidak jadi makan karena takut.

    Bagi manusia, hidup seperti misteri yang tak ada habisnya. Kita tak tahu apa yang terjadi esok. Konyolnya, manusia ingin tahu apa yang bakal terjadi sampai-sampai mereka pergi ke tukang ramal. Sebenarnya, jika kita tahu semua yang akan terjadi pada kita, ketakutan justru akan datang. Kita takkan dapat menikmati hidup hari ini jika tahu sebentar lagi usaha kita bangkrut, sebentar lagi kita sakit, minggu depan kita kecelakaan, dan kejadian-kejadian tak menyenangkan lainnya.

    Itu sebabnya Tuhan tidak memberi tahu apa yang terjadi esok hari! Bukan kebetulan jika Tuhan membuat hidup menjadi seperti misteri. Ada banyak perkara di masa depan yang tidak diberitahukan, bukan tanpa alasan. Tuhan ingin kita seperti jam yang berdetak untuk hari ini, tanpa perlu khawatir berapa kali kita harus berdetak esok hari. Hari esok punya kekhawatirannya sendiri..

    Percayakan hari ini pada Tuhan, dan lakukan hal yang sama esok hari. Bersama Tuhan, kita bisa melewati banyak perkara tanpa dicekam ketakutan dan kekhawatiran "Jika Manusia Tahu , Apa yang terjadi di Hari Esok , Ia tidak pernah dapat menikmati hidup hari Ini."

    Maka, selagi kita masih diberi Hidup, selalu berbuatlah yang Terbaik,...ampunilah mereka yang pernah melukaimu… Siapa tahu, hari ini adalah hari terakhir kita untuk berbuat kebaikan….

By Zuzu(15 Mei 11)

  • 1 Jam Tanpa Dosa
    Seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya, "Ayah, bisakah seseorang melewati seumur hidupnya tanpa berbuat dosa?"

    Ayahnya menjawab sambil tersenyum : "tak mungkin, nak."

    "Bisakah seseorang hidup setahun tanpa berbuat dosa?" tanyanya lagi.

    Ayahnya berkata: "tak mungkin, nak."

    "Bisakah seseorang hidup sebulan tanpa berbuat dosa?"

    Lagi-lagi ayahnya berkata : "Tak mungkin, nak."

    "Bisakah seseorang hidup sehari saja tanpa berbuat dosa?" gadis kecil itu bertanya lagi.

    Ayahnya mengernyitkan dahi dan berpikir keras untuk menjawab: "mm..... mungkin bisa, nak."

    "Lalu.... bisakah seseorang hidup satu jam tanpa dosa? tanpa berbuat jahat untuk beberapa saat, hanya waktu demi waktu saja, yah? Bisakah?"

    Ayahnya tertawa dan berkata : "Nah, kalau itu pasti bisa, nak."

    Gadis kecil itu tersenyum lega dan berkata : "Kalau begitu ayah, aku mau memperhatikan hidupku jam demi jam, waktu demi waktu, momen demi momen, supaya aku bisa belajar tidak berbuat dosa. Kurasa hidup jam demi jam lebih mudah dijalani, ya?"

By Zuzu(15 Mei 11)

Seorang pemuda sedang dalam perjalanan dengan kereta api ke Jakarta. Persis di depannya duduk seorang bapak setengah baya. Setelah lama berdiam diri, sang pemuda bertanya, “Jam berapa sekarang, Pak?” Namun si bapak itu ternyata diam saja. Mengira sang bapak agak tuli, ia mengulangnya sampai 3 kali, namun tetap saja si bapak itu diam. Merasa kesal, pemuda mencolek bapak itu dan berkata “Saya heran kenapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya? Apa sih susahnya?”

Si bapak membalas, “Bukannya saya gak mau jawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini soal itu, soal apa saja, ngalor-ngidul, terus nanti kita jadi akrab.”

“Lalu apa salahnya kalau kita akrab?”

“Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput di stasiun Gambir. Kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama-sama, terus saya pasti akan memperkenalkan mereka sama kamu.”

“Lalu?”

“Istri saya tuh orangnya baik sama semua orang. Nanti dia pasti nawarin kamu mampir ke rumah. Nanti kamu mandi di rumah saya, terus makan di rumah saya, trus nanti kamu lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya, dan kamu bisa jadi pacarnya, dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya.”

Sang pemuda yang dari tadi sudah bingung sekarang makin bingung. Lantas dia tanya, “Terus hubungannya apa sama pertanyaan saya soal jam tadi?” Sambil berdiri dan lantang bapak tersebut menjawab, “Masalahnya……. SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA!!!”

By Zuzu(15 Mei 11)

  • Setan pun Takut
    Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam,... "Orang ini memang boleh menjadi sahabatku..!" Begitu juga ketika waktu Zuhur orang ini tidak mengerjakan shalat,setan tersenyum lebar sambil membatin, " Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!" Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam...... Kemudian ketika datang waktunya magrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu. Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita !" . Dengan keheranan manusiaini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?". "Aku takut !", jawab setan dengan suara gemetar. "Nenek moyang ku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada "Adam", telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya (Sujud pada Allah). Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !", kata setan sambil beredar pergi.

By Zuzu(26 Maret 11)

  • Terlalu baik juga tidak baik
    Beberapa hari yang lalu saya pergi ke sebuah restoran dan saya belajar bahwa terlalu baik ternyata juga tidak baik. Restoran ini adalah sebuah restoran cepat saji dan saya sudah lama sekali tidak makan di restoran ini. Yang lucu adalah pelayannya yang, menurut saya, terlalu baik. Jadi, sewaktu saya datang, dia membuka pintu dengan sangat ramah, ‘Selamat datang ke restoran X!’ Saya mesem-mesem. Setelah menanyakan saya mencari tempat duduk untuk berapa orang, dia mencarikan tempat dan mempersilakan duduk, saya duduk, lalu dia memandang mata saya dan berkata dengan senyuman lebar :

    ‘Sudah nyaman kan, duduknya?’

    Saya bengong.

    Terakhir kali mendengar orang berkata seperti itu kepada orang lain yang hendak makan adalah di film Rumah Dara. Ibu Dara bertanya mereka sudah nyaman belum kepada tamunya, dan tamunya berakhir di mutilasi. Setengah berharap saya tidak dimutilasi, saya berkata :

    ‘Iya, nyaman Mbak, Hehe.’

    ‘Silakan pesanannya,’ kata si Mbak yang kebaikan itu.

    ‘Hmmm saya pesen ini,’ kata saya menyebut sebuah nama makanan.

    ‘Pilihan yang tepat sekali!’ kata Mbak-Mbaknya.

    Hening.

    ‘Terus, saya juga mesen ini,’ lanjut saya.

    ‘Pilihan yang tepat sekali!’ kata Mbak-mbaknya, lagi.

    ‘Saya juga minumnya air putih aja.’

    ‘Pilihan yang tepat sekali!’

    Kembali hening.

    Nampaknya apa pun yang saya katakan selalu disamber dengan respon yang sama dengan nada bicara yang sama. Untung saya tidak bilang, ‘Saya mau menghamili Mbak!’ dan dia bilang, ‘Pilihan yang tepat sekali!’

    Setelah memesan, dia lalu berkata, ‘Boleh saya angkat menunya?’

    ‘Boleh.’

    Dia lalu mengangkat menunya. Dia lalu bertanya lagi ke saya, ‘Boleh saya tinggalkan?’

    ‘Boleh.’

    Kalau dilanjutkan, saya berpikir dia akan bertanya, ‘Boleh saya menggerakkan kaki kanan saya? Boleh saya napas? Boleh saya berhenti ngomong boleh?’

    Si Mbak lalu melanjutkan dengan berkata, ‘Namanya A, dan kalau ada ada-apa tinggal panggil saya saja.’ Dia lalu pergi. Sungguh mbak-mbak yang sok berani, kalau ada perampokan di restoran ini dan saya panggil dia, palingan juga dia ngibrit,ckck.

    Setelah si Mbak-Mbak tersebut pergi, saya jadi kepikiran. Ternyata sebuah hal yang diniatkan jadi baik, seperti yang mbak-mbak tersebut lakukan, malah berakhir jadi nyeremin. Sorot matanya, pertanyaan-pertanyaan mbak-mbak tersebut jadi terdengar seperti robot yang sudah diprogram untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan itu. Maka, next time kalian, terutama cowok-cowok pergi sama cewek, jangan baik-baik amat juga deh. Jangan-jangan si cewek malah jadi serem daripada tersanjung

By Zuzu(26 Maret 11)

  • Malaikat
    Dua orang malaikat berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan
    kedua malaikat itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya.
    Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement.
    Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yg lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak.
    Kemudian malaikat itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu lenyap.
    Ketika malaikat yg lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu, malaikat yg lebih
    tua menjawab: “Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya”.



    Kabut Salju Di Peg Alpen

    Malam berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin
    tetapi sangat ramah. Setelah membagi sedikit makanan yang ia punyai,petani itu mempersilahkan kedua malaikat untuk tidur
    di atas tempat tidurnya.

    Ketika matahari terbit keesokan harinya, malaikat menemukan bahwa petani itu dan istrinya
    sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka terbaring mati.
    Malaikat yg lebih muda merasa geram. Ia bertanya kepada malaikat yg lebih tua: “Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yg pertama memiliki segalanya, tapi
    engkau menolong menambalkan dindingnya yg retak. Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupundemikian mereka bersedia membaginya dengan kita.
    Mengapa engkau membiarkan sapinya mati ?”
    Malaikat yg lebih tua menjawab: “Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya.”
    “Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak
    dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding
    itu agar ia tidak menemukan emas itu.”
    “Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini,malaikat maut datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memberikan sapinya agar malaikat maut tidak jadi
    mengambil istrinya.” “Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya.”

    Kadang2 itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita punya iman, kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.

By Zuzu(26 Maret 11)

  • Pensil & Penghapus
    Pensil : Maafkan aku.

    Penghapus : Maafkan utk apa? Kamu tdk melakukan kesalahan apa2.

    Pensil: Aku minta maaf krn telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu ada utk menghapusnya. Namun setiap kali kamu menghapus kesalahanku, kamu kehilangan sebagian dr dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil setiap saat.

    Penghapus : Hal itu benar. Namun aku sama sekali tdk merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta utk melakukan hal itu, utk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari nanti, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan menggantikan diriku dgn yg baru. Aku sungguh bahagia dgn perananku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tdk suka melihat dirimu bersedih.

    Kisah percakapan antara pensil dan penghapus sungguh inspiratif.

    Orang tua kita layaknya penghapus sedangkan kita layaknya pensil. Mereka (orang tua) selalu ada utk anak2 mereka, memperbaiki kesalahan anak-anaknya.

    Terkadang, seiring berjalannya waktu... Mereka akan terluka dan akan menjadi semakin kecil (dalam hal ini, maksudnya bertambah tua dan akhirnya wafat).

    Walaupun anak2 mereka akhirnya akan menemukan seseorang yg baru (suami atau istri), namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

    "Hingga saat ini, saya masih selalu menjadi si pensil.. Dan sangat menyakitkan bagi diri saya untuk melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "kecil" dan "kecil" seiring berjalannya waktu. Dan saya tahu bahwa kelak suatu hari, yang tertinggal hanyalah "serutan" si penghapus dan segala kenangan yg pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."

    ************************************************** *****
    Pada akhirnya saya cuma bisa bilang "Jika seorang anak berusaha membongkar kebohongan orang tuanya, yang ditemuinya hanyalah rangkaian kisah pengorbanan mereka"

By Zuzu(23 Maret 11)

  • Cinta Istimewa Untuk Orang Yang Luar Biasa
    Sahabat, maaf sebelumnya kalau pernah ada yang baca tentang Bai Fang Li. Seorang yang istimewa. Istimewa bukan karena dudukan dan harta, istimewa bukan karena kemewahan dan jabatannya. Namun istimewa karena apa yang ada di hatinya, yaitu kedermawanan.

    Tentu kita kenal dengan Oprah Winfrey. Jika dia menyumbang ratusan dan ribuan dolar, tentu kita kagum namun tidaklah terkejut. Mungkin juga rajanya microsoft, Bill Gates yang mendermakan jutaan dolar, kita juga barangkali menganggap hal hebat yang biasa saja. Namun saat kita diperlihatkan kedermawanan dari orang yang dalam kesusahan, itu adalah hal yang tentunya mengetuk hati kita.

    Berikut adalah cerita tentang Bai Fang Li. File ini telah ada di komputer saya sejak lama. Tidak ada salahnya saya bagikan kepada sahabat..

    =========================================

    BAI FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.

    Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.

    Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya.

    Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.

    Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.

    Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya dari tempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng.

    Di pojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.

    Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong.Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.

    Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek.

    Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.

    Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.

    Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga.
    Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.

    “Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya….” jawab anak itu.
    “Orang tuamu dimana…?” tanya Bai Fang Li.
    “Saya tidak tahu…., ayah ibu saya pemulung…. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil…” sahut anak itu.

    Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping.

    Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.

    Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.

    Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.

    Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Mhmmm… tapi masih cukup bagus… gumannya senang.

    Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya.

    “Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri.

    Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.
    Bai Fang Li berkata, “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan……” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis……..

    Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 ( setara 470 juta rupiah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.

    Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan ” Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.

    Sumber : (Milis Yahoogroups)

By Zuzu(23 Maret 11)

  • Hadiah Perpisahan Guru Besar
    Ketika itu adalah akhir tahun persekolahan, dan seorang Guru Besar sedang menerima hadiah dari murid-muridnya. Salmi anak kepada seorang pemilik kedai bunga memberinya hadiah. Guru Besar menggoyangkan kotak hadiah itu, memegangnya di atas kepala, dan berkata, "Aku yakin aku tahu apa ini. Beberapa kuntum bunga..?"

    "Itu benar" anak murid itu berkata, "tapi bagaimana Cikgu tahu?"

    "Oh, hanya meneka," katanya.

    Murid berikutnya adalah anak perempuan kepada seorang pemilik kedai manisan. Guru Besar memegang hadiah itu, menggoyangnya, dan berkata, "Aku yakin aku boleh meneka apa ini. Sebuah kotak gula-gula."

    "Itu benar, tapi bagaimana Cikgu tahu?" tanya murid itu.

    "Oh, hanya meneka," kata Guru Besarnya.

    Hadiah berikutnya adalah dari anak seorang pemilik kedai minuman keras. Guru memegang kotak hadiah itu, tapi kotak itu bocor. Dia menyentuh setitik kebocoran itu dengan jarinya dan menyentuh ke lidahnya.

    "Apakah anggur?" ia bertanya. "Tidak," jawab anak murid itu, dengan gembira.

    Guru mengulanginya, mengambil cairan dari kotak yang bocor itu ke lidahnya.

    "Apakah champagne?" ia bertanya.

    "Tidak," jawab anak murid itu, dengan lebih banyak tersenyum.

    Guru merasai lagi sebelum menyatakan,

    "Aku menyerah, apa ini?"

    Anak murid itu menjawab, "Itu anak anjing!"

By Zuzu(4 jan 11)

.:HATI TIKUS:.

Seekor tikus merasa hidupnya sangat tertekan karena takut pada kucing. Ia lalu menemui seorang penyihir sakti untuk meminta tolong. Penyihir memenuhi keinginannya dan mengubah si tikus menjadi seekor kucing. Namun setelah menjadi kucing, kini ia begitu ketakutan pada anjing.Kembali ia menemui penyihir sakti yang kemudian mengubahnya menjadi seekor anjing.

Tak lama setelah menjadi anjing, sekarang ia merasa ketakutan pada singa. Sekali lagi penyihir sakti memenuhi keinginannya dan mengubahnya menjadiseekor singa. Apa yang terjadi? Kini ia sangat ketakutan pada pemburu. Ia mendatangi lagi si penyihir sakti meminta agar diubah menjadi pemburu. Kali ini si penyihir sakti menolak keinginan itu sambil berkata, "Selama kau masih berhati tikus, tak peduli bagaimana pun bentukmu, kau tetaplah seekor tikus yang pengecut".

Ya..! Kita adalah apa yang ada di dalam hati kita. Bentuk luar, tingkahlaku, dan lain-lain hanyalah tempelan yang dapat menyembunyikan "kita" yang sejati.

By Zuzu(4 jan 11)

  • Endless love
    Sejak semula, keluarga dari si gadis tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang keluarga, bahwa jika si gadis memaksa terus bersama dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya.....

    Karena tekanan dari keluarganya, si gadis jadi sering bertengkar dengan pacarnya. Gadis itu benar2 mencintainya, dan dia terus-menerus bertanya, "Seberapa besar kamu mencintaiku?"

    Sang pemuda tdk begitu pandai berbicara, dia selalu membuat si gadis marah.
    Dan komentar-komentar dari orangtuanya membuatnya bertambah kesal. Sang pemuda selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda selalu membiarkannya melampiaskan kemarahannya kepadanya....

    Setelah beberapa saat, sang pemuda lulus dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi sebelum dia pergi, dia melamar gadisnya, "Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata2 manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya ingin menjagamu seumur hidupmu. Mengenai keluargamu, saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui
    hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku?" Si gadis setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka.

    Sebelum pemuda itu berangkat, mereka bertungan terlebih dahulu. Si gadis tetap tinggal di kampong halaman dan bekerja, sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya di LN.....
    Mereka melanjutkan hubungan mereka melalui surat dan telepon. Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah terhadap keadaan.

    Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat perhentian bis sepulang dari kerja, si gadis tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri. Ketika siuman, dia melihat kedua orangtuanya dan menyadari betapa beruntungnya dia dapat selamat.

    Melihat air mata orangtuanya, dia berusaha untuk menghibur mereka.

    Tetapi dia menemukan... bahwa dia tidak dapat berbicara sama sekali. Dia bisu.....Menurut dokter kecelakaan tersebut telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya.
    Mendengar orangtuanya membujuknya, tapi tidak dapat menjawab sepatah kata pun, gadis tersebut pingsan... Sepanjang hari hanya dapat menangis dan membisu...

    Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih seperti sedia kala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu. Dering telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar buruk tersebut kepada pacarnya dan menjadi bebannya. Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia tdk mau lagi menunggunya.


    Hubungan antara mereka sudah putus, bahkan dia mengembalikan cincin pertunangan mereka. Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya bisa menitikkan air mata...

    Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan memutuskan untuk pindah.
    Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia...

    Pindah ke tempat baru, si gadis mulai belajar bahasa isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemuda... Suatu hari sahabatnya memberitahukan bahwa pemuda itu telah kembali dan mencarinya ke mana-mana. Dia meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan dimana dia berada dan menyuruh pemuda tsb. untuk melupakannya....

    Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar pemuda itu sampai akhirnya sahabat si gadis menyampaikan bahwa sang pemuda akan menikah dan menyerahkan surat undangan. Dia membuka surat undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dlm undangan.
    Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul dihadapannya.

    Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa.... Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan kepadamu bahwa aku belum melupakan janji kita, berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu. "I L O V E Y O U"

By Zuzu(1 Jan 11)

  • Harga Sebuah Penampilan
    Beberapa waktu yang lalu, di Mesir hidup seorang sufi tersohor bernama Zun-Nun.

    Seorang pemuda mendatanginya dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan namun juga untuk banyak tujuan lain.”

    Sang sufi hanya tersenyum; ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”

    Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.”

    “Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”

    Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, “Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak.”

    Zun-Nun, sambil tetap tersenyum arif, berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian.”

    Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, “Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.”

    Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya “para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar” yang menilai demikian. Namun tidak bagi ‘pedagang emas’. Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses wahai sobat mudaku. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas.”

By Zuzu(31 dez 10)

  • Puisi Sang Ilmuwan. (Sory klo Lebay)
    Archimedes dan Newton tak akan mengerti
    Medan magnet yang berinduksi di antara kita
    Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2
    Ah tak sebanding dengan momen cintaku

    Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku
    Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum
    Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa
    Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro...

    Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium
    Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku
    Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih
    Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas

    Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi
    Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya
    Energi kinetik cintaku = -mv~
    Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat menandingi hukum kekekalan di antara kita

    Lihat hukum cinta kita
    Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu
    Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna
    Dengan inersia tak terhingga
    Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya
    Inilah resultan momentum cinta kita

By Zuzu(14 dez 10)

  • Tidak Selalu Harus Berwujud "Bunga"
    Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, bahwa saya mulai merasa lelah.

    Alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

    Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang.

    Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

    Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.

    "Mengapa?" tanya suami saya dengan terkejut.

    "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan" jawab saya.

    Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

    Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

    Dan akhirnya suami saya bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah pikiran kamu?"

    Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan mengubah pikiran saya. Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?"

    Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

    Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan coret-coretan tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan...

    "Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

    Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

    "Kamu selalu pegal-pegal pada waktu 'teman baik kamu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal."
    "Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu khawatir kamu akan menjadi 'aneh'. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami."

    "Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu."

    "Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu."

    "Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir menangisi kematian saya."

    "Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih daripada saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat
    membahagiakan kamu."

    Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.

    "Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."

    "Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia."

    Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang segelas susu dan roti kesukaan saya.

    Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih daripada dia mencintai saya.

    Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

    Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".

By Zuzu(7 Dez. 10)

  • Bebek!
    Seekor bebek mau beli makanan bebek, dia pergi ke suatu toko.

    Bebek: Ada makanan bebek ?
    Toko: Enggak ada, di sini gak jual makanan bebek!!

    Besoknya si bebek dateng lagi ke toko itu..

    Bebek: Ada makanan bebek ?
    Toko: Enggak ada, Enggak ada, kan kemaren gw udah bilang,
    di sini gak jual makanan bebek!!

    Besoknya lagi, si bebek dateng lagi ke toko itu..

    Bebek: Ada makanan bebek ?
    Toko: Enggak ada, Enggak ada, Enggak ada !!!!
    Luh geblek ya, kan udah dari kemaren2 gw bilang, di sini gak jual makanan bebek!!
    Awas luh besok dateng lagi, kaki elo gw paku sama palu... biar tahu rasa luh...

    Besoknya lagi, si bebek dateng lagi ke toko itu..
    Bebek: Ada palu ?
    Toko: Enggak ada!!!

    Bebek: Ada paku ??
    Toko: Enggak ada!!!!!

    Bebek: Hmm.... Ada makanan bebek ??
    Toko: Hwaaaa...!!@#!@#!$#%^$%&**

By Zuzu(22 Nov. 10)

  • Perlukah Alasan Untuk Mencintaimu
    Cewek :
    Mengapa kamu bisa menyukai saya?
    Mengapa kamu bisa mencintai saya?

    Cowok :
    Saya tidak dapat menjelaskan alasannya, tetapi saya sungguh menyukaimu.

    Cewek :
    Kamu bahkan tidak dapat memberikan alasan kepada saya,
    Bagaimana kamu dapat berkata kamu menyukai saya?
    Bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintai saya?

    Cowok :
    Saya sungguh tidak tau alasannya, tetapi saya dapat membuktikan bahwa saya mencintai kamu.

    Cewek :
    Bukti? Tidak!Saya mau kamu menjelaskan alasanya.
    Pacar teman saya dapat menjelaskan kepada teman saya bahwa dia mencintai teman saya, tetapi kamu tidakdapat!

    Cowok :
    Ok ok!!!! Hmm karena kamu cantik, karena suaramu enak di dengar, karena kamu penuh perhatian dan peduli, karena senyummu, karena setiap gerakkanmu.

    Sayangnya beberapa hari kemudian sang cewek mengalami kecelakaan dan mengalami koma hingga tidak sadarkan diri. Lalu sang cowok yang berada di sampingnya kemudian membisikan sesuatu kepada sang cewek, yang kata – katanya sebagai berikut :

    Kekasihku,
    Karena suaramu yang merdu saya mencintaimu,
    sekarang dapatkah kamu berbicara?
    Tidak!
    Oleh karena itu saya tidak dapat mencintaimu.

    Kekasihku,
    Karena kamu penuh perhatian dan peduli maka saya menyukaimu,
    Sekarang mampukah kamu menunjukannya?
    Tidak!
    Oleh karena itu saya tidak dapat mencintaimu.

    Kekasihku,
    Karena senyummu, karena setiap gerakanmu maka saya mencintaimu,
    Sekarang dapatkah kamu tersenyum? Dapatkah kamu bergerak?
    Tidak!
    Karena itu saya tidak dapat mencintaimu.

    Jika cinta memerlukan alasan seperti sekarang, maka tidak ada lagi alasan bagi saya untuk mencintaimu.
    Jadi apakah cinta memerlukan alasan?
    Tidak!!
    Oleh karena itu saya masih tetap mencintaimu dan cinta tidak memerlukan alasan.. ^_^
About Me Myspace Comments

...(¯`* • .¸,¤°''`°¤,¸. • *'¯)....
...¸,¤°''`° •. ¸ o °. • °''`°¤,¸....
|¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ •. • ¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|
| WELCOME TO MY BLOG |
|__________. • .___________|
O ..*''`°¤¸¸. •''`'• .¸¸¤°''`*..
☜ ♡ ☞ (. ◕ ‿ ‿ ◕.) ☜ ♡ ☞

哈》》H(•̮̮̃•̃)Làá (•̮̮̃•̃)mpà L(•̮̮̃•̃)mpA《《咯

“This Is all aboüt me” ...

�Suka sekali warna merah..entah knp dr SD Smpe skrg gak pernah berubah..hohoo
� pecinta hewan..salah satu harapan bisa menciptakan rumah hewan2 yg terlantar..jadi mereka bisa hidup dgn baik dan merasakan kasih syg dr manusia..
》termsuk org yg Romantis � ahay
《 Cemburuan ƪ(‾.‾“)┐Lol
》Sayang semua kawan" terutama sahabat2 terdekatku (ʃƪ˘˘ﻬ)
《 Senang bisa belajar hal baru
》Terkadang egois
《tapii jujur.. gak suka bnget d bohongin
》Setia (∩̮∩ʃƪ)
《Aku bukan orang yg cerdas.. juga tidak cantik tapi aku penyayang dgn tulus ( ◦˘ з(◦'ںˉ◦)~♡
》Berusaha menjadi orang yg sabar �
《 Senang Berkawan kalo dah ngumpul sma tmen yg bsa d ajak gila breng bisa kyak pasar umum negara ramenya��
》Selalu ingin di sayangi, dicintai & di perhatikan, jg di pertahankan dan sedikit manja dgn org2 terdekat � contohnya sma hunny bunny sweety ku yg blaem blaemm �lol
《 Ingin punya kisah cinta yang setia dan berakhir dengan Happy Ending
》Berusaha untuk menjadi lebih baik
《 Orang2 bilang Q selalu ceria � mungkin bawaan dari orok uda nyengir aja..
》Gak suka ikut campur urusan org lain � jd tlong jgn suka ikut campur urusan Q jg..lol
� biasanya q bawel..tp bisa jd pendiam jga kalo breng org2 tertentu..ahahak *ex : diem saat males..saat bru kenal..saat sm gebetan..lol
� sedikit saran kcil.. aku jarang marah ..kalau marah biasany diam seribu bahasa..krna malas ngmong..atau kalo uda gak tahan bsa ngomel ngalahin kecepatan rossi yg gak pakek titik koma ..habis itu kembali diem dan manyun smpek mood kembali cntik lg lol..jd lakukan hal yg manis agar moodku kembali baik..��
� yang terakhir maaf entah knpa gak suka banget ketemu orang yg diem aja melempem kayak krupuk gak d tutup.. dianya mau ketemu.. giliran ketemu kayak patung.. mati gaya krik krikkk kayak jangkring keselek..maaf yaa emosii saya...lol
stidaknya sedikit bersuara lah..jd ada cuap2ny..biar gak sunyi bagaikan tak berpenghuni.. kalo gk tau mw ngmong apa laen kali buat catatan kecil aja biar tau nnti mau bahas apa..atau saran yg paling baik gak usah ktmu �biar gak ada kekhilapan yg terjadi misalny kyak garpu melayang �
� suka seseorang yg bersikap manis..ramah..setia ..pekerja cerdas.. bsa d ajak seru2an bareng..bisa d ajak cerita banyak hal..dan tentuny bkn pria cabe2an yg pecinta wanita..lol

yaaak itu barisan tentang saya msh bnyak lg..jd Lets come to know me!! \(^0^*v
agar tau Hasemeleh hasemeeleh hasemeleh lainya����
CU pai pai..cupzz cupzz mwahh
thank u uda sempetin baca tentang sya yg gk jelas ini..apalah daya aku hanya wanita cantik lemah lembut biasa yg bisa berbuat salah dan khilap �..walaupun hampir tidak pernah salah krna kesalahan hanya tempatnya pria..seperti pepatah kuno yg mengatakan wanita selalu benar...memang sprti itulah kenyataanya��lool

pasal 1 : Wanita selalu benar
pasal 2 : jika wanita salah,kembali lagi kepasal 1 ��kamshiaaa..wo ai ni ...I lopek u..sarang haeyo..sarang burung ..sarang semut dan sarang sarang lainnya�lol


ƪ(•˘⌣˘)┐�┌(˘⌣˘•)ʃ
Salam sesayangsayangnya Aieny AlHaddad @aieny_haddad
�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀
•••••••••Ty all lope u pull lah•••••••••
�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀�♂♀